Apa itu Kolesterol?
Kata kolesterol sudah sering kita dengar sehari-hari. Kata kolesterol sangat melekat dengan hal-hal seputar makanan yang lezat, berat badan yang berlebih, usia, dan lain sebagainya. Kolesterol cenderung dikenal sebagai sesuatu yang negatif dan harus kita hindari.
Apa kolesterol sebenarnya?
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi didalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel. Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan ini seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat.
Setelah makan, kolesterol akan diserap oleh usus halus untuk selanjutnya masuk ke sirkulasi darah dan disimpan dalam suatu mantel protein karena kolesterol tidak larut dalam cairan darah. Mantel protein-kolesterol ini kemudian dikenal dengan nama kilomikron, yang dapat dianggap sebagai pembawa (carier) kolesterol dalam darah.
Kolesterol tinggi
Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia adalah kondisi dimana tingkat kolesterol dalam darah yang melampaui kadar yang normal. Kondisi kolesterol tinggi dapat meningkatkan resiko terkena penyakit serius. Penyakit yang mengintai penderita kolesterol tinggi biasanya dikaitkan dengan adanya pengendapankolesterol berlebihan pada pembuluh darah, seperti stroke dan serangan jantung.
Menurut laporan WHO pada tahun 2011, diperkirakan sekitar 35% penduduk Indonesia memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari batas normal yang baik untuk kesehatan. Artinya sepertiga penduduk Indonesia beresiko tinggi terkena penyakit arteri.
Kelebihan kolesterol bisa terjadi akibat mengkonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi atau karena kurang berolah raga. Namun kondisi ini juga bisa terjadi akibat faktor keturunan.
Tentang Kolesterol
Sebenarnya kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu membangun sel-sel baru agar tubuh bisa tetap berfungsi secara normal. Selain itu kolesterol juga membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.
Di dalam darah, kolesterol dibawa oleh protein. Gabungan keduana disebut lipoprotein. Dua jenis utama lipoprotein adalah lipoprotein dengan kepadatan rendah (LDL) yang biasa disebut Kolesterol jahat dan lipoprotein dengan kepadatan tinggi (HDL) yang biasa disebut dengan kolesterol baik.
LDL bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan. Namun juka jumlah kolesterol tersebut melebihi kebutuhan, maka dapat mengendap pada dinding-dinding arteri dan menyebabkan penyakit. Di lain sisi, HDL sebagai kebalikan dari LDL, bertugas mengangkut kolesterol kembali ke dalam organ hati. Di dalam hati, kolesterol dalam darah akan dihancurkan atau dikeluarkan oleh tubuh melalui kotoran.
Kadar kolesterol dalam darah yang disarankan bisa bervariasi, tergantung apakah orang tersebut memiliki resiko lebih tinggi atau lebih rendah untuk terkena penyakit pembuluh arteri. Jumlah kolesterol dalam darah bisa diukur dengan melakukan tes darah.
Dampak kolesterol tinggi
Ketika kolesterol berlebihan mengendap pada dinding arteri, maka aliran darah dijantung, otak, dan bagian tubuh lainnya bisa terhambat. Dengan kata lain, kolesterol tinggi meningkatkan resiko seseorang terkena penyempitan arteri atau aterosklerosis, penggumpalan darah dibagian-bagian tubuh tertentu,stroke ringan, stroke, dan serangan jantung.
Kadar kolesterol yang tinggi juga dapat menyebabkan rasa sakit didada bagian depan atau pada lengan (angina) ketika seseorang mengalami stres atau melakukan kegiatan fisik yang berat. Selain itu, kolesterol tinggi juga meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit jantung koroner.
Jika tidak mengubah pola makan dan tidak berhenti merokok, penderita kolesterol tinggi akan lebih beresiko terkena stroke atau penyakit jantung. Pada rokok ditemukan sebuah zat kimia yang disebut akrolein. Zat ini dapat menghentikan aktivitas kolesterol baik atau HDL untuk mengangkut timbunan lemak menuju hati. Akibatnya bisa terjadi penyempitan arteri atau aterosklerosis.
Selain itu, resiko penderita juga meningkat jika menderita hipertensi, diabetes, atau memiliki keluarga yang menderita penyakit jantung atau stroke.
Kolesterol tinggi juga bisa disebabkan oleh kondisi genetik (keturunan) yang disebut dengan familial hypercholesterolaemia (FH). Kadar kolesterol penderita kondisi ini tetap tinggi meski telah mengkonsumsi makanan sehat.
Cara mencegah atau menurunkan kadar kolesterol
Gaya hidup sehat sangat diperlukan dalam menangani kondisi kolesterol tinggi. Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang adalah salah satu langkah utama yang bisa dilakukan dalam mencegah atau menurunkan kadar kolesterol. Kandungan lemak dalam makanan harus rendah. Cobalah ganti konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dengan buah-buahan dan sayur-sayuran, serta biji-bijian utuh (misalnya roti gandum utuh). Dengan begitu, kadar kolesterol dalam tubuh akan tetap rendah. Selain diet sehat, segera mulai melakukan olah raga secara rutin dan turunkan berat badan bagi yang mengalami kelebihan berat badan. Tidak kalah penting, hindari merokok.
Jenis makanan yang wajib dihindari sebagai salah satu upaya untuk menurunkan kolesterol adalah :
1. Goreng-gorengan dan mentega. ganti minyak goreng dengan minyak zaitun atau minyak canola.
2. Gajih sapi, gajih kambing, dan daging sapi berlemak.
3. Susu yang berlemak tinggi, sosis dan keju.
4. Kerang, kepiting, udang, belut dan siput perlu dihindari
5. Kuning telur
6.Cumi-cumi
7. Telur Puyuh
8. Otak sapi
Cara menurunkan kolesterol dengan cepat :
1. Olah raga teratur
2. Kurangi makanan lemak tinggi
3. Konsumsi jeruk
4. Banyak makan sayur
5. Mengkonsumsi buah alpukat
6. Mengkonsumsi buah delima
7. Gandum
8. Beras merah
9. Bawang putih
baca juga artikel :
mencegah kanker dengan rutin berolah raga
7 hal yang harus dihindari supaya hidup selalu sehat dan aktif
29 manfaat jerug bagi kesehatan dan kecantikan
harus menjaga pola makan agar tidak terkena kolestrol yah
ReplyDeletesejarah tolak angin