Perbanyakan
pada tanaman lengkeng ada dua cara yaitu generatif dan vegetatif. Perbanyakan
dengan cara generatif (seedling) bertujuan untuk menemukan varietas baru dan
sebagai batang bawah (rootstock), hal ini disebabkan lengkeng termasuk open
pollinated sehingga segregasinya tinggi. Sedangkan perbanyakan vegetatif
diperuntukkan untuk budidaya tanaman.
Salah
satu perbanyakan vegetatif pada tanaman lengkeng adalah cangkok. Perbanyakan
dengan cara cangkok mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah
sifat yang diturunkan sama dengan induknya dan lebih mudah, sedangkan
kelemahannya adalah tanaman ketika sudah besar akan mudah roboh dikarenakan
berakar serabut dan tidak mempunyai akar tunggang.
Dikarenakan
sifat yang diturunkan sama dengan induknya maka pemilihan induk yang akan
dicangkok harus yang mempunyai produksi buah tinggi dan buah yang dihasilkan
juga yang berkualitas tinggi. Jika sudah mendapatkan tanaman induk yang sesuai,
tahapan selanjutnya adalah sebagai berikut :
- Mempersiapkan bahan dan alat. Bahan dan alat yang digunakan adalah media, plastik, tali rafia dan pisau.
- Memilih ranting yang lurus
- Mengerat/menghilangkan kambium secara melingkar pada batang dengan panjang 3-5 cm. Panjang ranting dari ujung daun sampai leher keratan minimal 50 cm.
- Biarkan selama 1-2 hari agar kambium yang masih menempel di kayu mengering.
- Rendam media yang akan digunakan ke dalam air.
- Memasang plastik tempat media dengan cara mengikatkan plastik di bawah batang yang dikerat.
- Memasukkan media ke dalam plastik kemudian diikat lagi.
- Jaga kelembaban media dengan menyiram jika media mulai mengering
Keberhasilan
cangkok ditandai terbentuknya akar yang dapat dilihat dari luar. Apabila tidak
terbentuk akar maka cangkok tidak berhasil, hal ini biasanya disebabkan masih
adanya kambium yang menempel di kayu pada waktu mengerat sehingga kambium
terbentuk kembali atau juga bisa disebabkan oleh median yang kurang lembab
(kering). Selamat mencoba!
No comments:
Post a Comment